Sunday 25 August 2013

PENDEKATAN PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF



Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif
1. PENDEKATAN KUALITATIF
Pendekatan kualitatif menekankan pada makna dan pemahaman dari dalam (verstehen), penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif, lebih lanjut, mementingkan pada proses dibandingkan dengan hasil akhir; oleh karena itu urut-urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang ditemukan. Tujuan penelitian biasanya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat praktis.
Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miler (1986: 9) pada mulanya bersumber pada pengamatan kualitatif yang dipertentangkan dengan pengamatan kuantitatif. Pengamatan kuantitatif melibatkan pengukuran tingkatan suatu ciri tertentu. Untuk menemukan sesuatu dalam pengamatan, pengamat harus mengetahui apa yang menjadi ciri sesuatu itu.
Penelitian kualitatif secara umum dapat digunakan untuk penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain. Salah satu alasan menggunakan pendekatan kualitatif adalah pengalaman para peneliti dimana metode ini dapat digunakan untuk menemukan dan memahami apa yang tersembunyi dibalik fenomena yang kadangkala merupakan sesuatu yang sulit untuk dipahami secara memuaskan.
A . Dasar Teori
Jika kita menggunakan pendekatan kualitatif, maka dasar teori sebagai pijakan ialah adanya interaksi simbolik dari suatu gejala dengan gejala lain yang ditafsir berdasarkan pada budaya yang bersangkutan dengan cara mencari makna semantis universal dari gejala yang sedang diteliti. Pada mulanya teori-teori kualitatif muncul dari penelitian-penelitian antropologi , etnologi, serta aliran fenomenologi dan aliran idealisme. Karena teori-teori ini bersifat umum dan terbuka maka ilmu social lainnya mengadopsi sebagai sarana penelitiannya.
Lain halnya dengan pendekatan kuantitatif, pendekatan ini berpijak pada apa yang disebut dengan fungsionalisme struktural, realisme, positivisme, behaviourisme dan empirisme yang intinya menekankan pada hal-hal yang bersifat kongkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang nyata.
B. Tujuan
Tujuan utama penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif ialah mengembangkan pengertian, konsep-konsep, yang pada akhirnya menjadi teori, tahap ini dikenal sebagai “grounded theory research”.
C. Desain
Melihat sifatnya, pendekatan kualitatif desainnya bersifat umum, dan berubah-ubah / berkembang sesuai dengan situasi di lapangan. Kesimpulannya, desain hanya digunakan sebagai asumsi untuk melakukan penelitan, oleh karena itu desain harus bersifat fleksibel dan terbuka.
D. Data
Pada pendekatan kualitatif, data bersifat deskriptif, maksudnya data dapat berupa gejala-gejala yang dikategorikan ataupun dalam bentuk lainnya, seperti foto, dokumen, artefak dan catatan-catatan lapangan pada saat penelitian dilakukan.
E. Sampel
Sampel kecil merupakan ciri pendekatan kualitatif karena pada pendekatan kualitatif penekanan pemilihan sample didasarkan pada kualitasnya bukan jumlahnya. Oleh karena itu, ketepatan dalam memilih sample merupakan salah satu kunci keberhasilan utama untuk menghasilkan penelitian yang baik. Sampel juga dipandang sebagai sample teoritis dan tidak representatif
.
F. Teknik
Jika peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, maka yang bersangkutan kan menggunakan teknik observasi atau dengan melakukan observasi terlibat langsung, seperti yang dilakukan oleh para peneliti bidang antropologi dan etnologi sehingga peneliti terlibat langsung dengan yang diteliti. Dalam praktiknya, peneliti akan melakukan review terhadap berbagai dokumen, foto-foto dan artefak yang ada. Interview yang digunakan ialah interview tertutup.
G. Hubungan dengan yang diteliti
Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti tidak mengambil jarak dengan yang diteliti. Hubungan yang dibangun didasarkan pada saling kepercayaan. Dalam praktiknya, peneliti melakukan hubungan dengan yang diteliti secara intensif. Apabila sample itu manusia, maka yang menjadi responden diperlakukan sebagai partner bukan obyek penelitian.
H. Analisa Data
Analisa data dalam penelitian kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan yang tujuan akhirnya menghasilkan pengertian-pengertian, konsep-konsep dan pembangunan suatu teori baru, contoh dari model analisa kualitatif ialah analisa domain, analisa taksonomi, analisa komponensial, analisa tema kultural, dan analisa komparasi konstan (grounded theory research).
2. PENDEKATAN KUANTITATIF
Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu pendekatan yang ada dalam ilmu sosiologi. Pendekatan ini menekankan pada prosedur yang ketat dalam menentukan variabel-variabel penelitiannya. Keketatan pendekatan ini sudah terlihat dari asumsi dasar penelitian kuantitatif. Pembahasan asumsi dasar yang dipakai dalam penelitian kuantitatif . Asumsi dasar itu meliputi ontologim epistemologim hakikat dasar manusia serta aksiologi
A. Dasar teori
Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variable masing-masing. Reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesa dan pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisa dan formula statistik yang akan digunakan. Juga, pendekatan ini lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik bukan makna secara kebahasaan dan kulturalnya.
B. tujuan
pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan antar variable, memberikan deskripsi statistik, menaksir dan meramalkan hasilnya.
C. desain
desain penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, desainnya harus terstruktur, baku, formal dan dirancang sematang mungkin sebelumnya. Desainnya bersifat spesifik dan detil karena desain merupakan suatu rancangan penelitian yang akan dilaksanakan sebenarnya. Oleh karena itu, jika desainnya salah, hasilnya akan menyesatkan. Contoh desain kuantitatif: ex post facto dan desain experimental yang mencakup diantaranya one short case study, one group pretest, posttest design, Solomon four group design dll.nya.
D, Data
Sebaliknya penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif datanya bersifat kuantitatif / angka-angka statistik ataupun koding-koding yang dapat dikuantifikasi. Data tersebut berbentuk variable-variabel dan operasionalisasinya dengan skala ukuran tertentu, misalnya skala nominal, ordinal, interval dan ratio.
E. Sample
Sedang pada pendekatan kuantitatif, jumlah sample besar, karena aturan statistik mengatakan bahwa semakin sample besar akan semakin merepresentasikan kondisi riil. Karena pada umumnya pendekatan kuantitatif membutuhkan sample yang besar, maka stratafikasi sample diperlukan . Sampel biasanya diseleksi secara random. Dalam melakukan penelitian, bila perlu diadakan kelompok pengontrol untuk pembanding sample yang sedang diteliti. Ciri lain ialah penentuan jenis variable yang akan diteliti, contoh, penentuan variable yang mana yang ditentukan sebagai variable bebas, variable tergantung, varaibel moderat, variable antara, dan varaibel kontrol. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat melakukan pengontrolan terhadap variable pengganggu
F. Teknik
Jika pendekatan kuantitatif digunakan maka teknik yang dipakai akan berbentuk observasi terstruktur, survei dengan menggunakan kuesioner, eksperimen dan eksperimen semu. Dalam melakukan interview, biasanya diberlakukan interview terstruktur untuk mendapatkan seperangkat data yang dibutuhkan. Teknik mengacu pada tujuan penelitian dan jenis data yang diperlukan.
G. Hubungan dengan yang diteliti
Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif peneliti mengambil jarak dengan yang diteliti. Hubungan ini seperti hubungan antara subyek dan obyek. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan tingkat objektivitas yang tinggi. Pada umumnya penelitiannya berjangka waktu pendek
H. Analisa Data
Analisis dalam penelitian kuantitatif bersifat deduktif, uji empiris teori yang dipakai dan dilakukan setelah selesai pengumpulan data secara tuntas dengan menggunakan sarana statistik, seperti korelasi, uji t, analisis varian dan covarian, analisis faktor, regresi linear dll.nya.
2. MENGGABUNGKAN PENDEKATAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF
Pendekatan kualitatif menekankan pada makna dan pemahaman dari dalam (verstehen), penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif, lebih lanjut, mementingkan pada proses dibandingkan dengan hasil akhir; oleh karena itu urut-urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang ditemukan. Tujuan penelitian biasanya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat praktis.
Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-masing dan pemahaman dari luar (outward). Reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesis dan pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisis dan formula statistik yang akan digunakan. Juga, pendekatan ini lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik bukan makna secara kebahasaan dan kulturalnya
PENDEKATAN KUANTITATIF
Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu pendekatan yang ada dalam ilmu sosiologi. Pendekatan ini menekankan pada prosedur yang ketat dalam menentukan variabel-variabel penelitiannya. Keketatan pendekatan ini sudah terlihat dari asumsi dasar penelitian kuantitatif. Pembahasan asumsi dasar yang dipakai dalam penelitian kuantitatif . Asumsi dasar itu meliputi ontologim epistemologim hakikat dasar manusia serta aksiologi.
Asumsi Dasar Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif, didasarkan pada empat asumsi, yaitu ontologi (hakikat dasar gejala sosial), epistemologi (hakikat dasar ilmu pengetahuan), hakikat dasar manusia, serta aksiologi (tujuan dilakukannya suatu penelitian).
Implikasi Pemakaian Pendekatan Kuantitatif Dalam Penelitian
Penggunaan pendekatan kuantitatif, membuat peneliti harus mengikuti suatu pola yang sesuai dengan karakteristik pendekatan kuantitatif. Implikasi yang terjadi, antara lain pola linear yang terjadi dalam tahap-tahap penelitian. Pola linear ini juga berakibat peneliti harus melakukan tahap demi tahap yang ada di dalam suatu proses penelitian.
Demikian pula dalam merumuskan permasalahan, karena asumsi aksiologi penelitian kuantitatif adalah mencari penjelasan-penjelasan dan Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! hukum universal, maka permasalahan yang dirumuskan dalam pendekatan kuantitatif lebih mengarah pada hal-hal yang bersifat umum. Hasil dari penelitian kuantitatif akan digeneralisasi, sehingga penggunaan sampel yang semakin mendekati jumlah populasi cenderung dilakukan di dalam penelitian kuantitatif.
TEORI DAN PENGUKURAN
Teori
Kedudukan teori dalam penelitian kuantitatif sangatlah penting. Hal ini dikarenakan dari teori tersebut instrumen penelitian ditentukan. Alur penjelasan dalam penelitian kuantitatif berbentuk deduktif, yaitu suatu alur berpikir yang mengawali penjelasannya dengan penjelasanpenjelasan yang bersifat umum dan mengakhiri penjelasan-penjelasan yang bersifat khusus.
Suatu pernyataan dikatakan sebagai teori bila di dalamnya terdapat serangkaian proposisi antara konsep-konsep yang Baling berhubungan, yang menjelaskan secara sistematis suatu fenomena sosial mengenai hubungan di antara konsep yang ada dan menentukan konsep mana yang berhubungan dengan konsep lainnya serta bagaimana bentuk hubungannya.
Komponen dari teori adalah konsep-konsep, variabel-variabel, dan proposisi-proposisi. Setiap gejala sosial yang dijelaskan dengan suatu teori akan menjelaskan pula tingkat analisis dari gejala sosial yang dimaksud. Tingkat analisis terbagi menjadi dua yaitu mikro dan makro. Pada tingkat analisis terdapat unit sosial yang dapat digunakan untuk mengukur suatu variabel, unit sosial ini disebut dengan unit analisis
Fungsi teori sendiri dalam suatu penelitian kuantitatif adalah untuk merumuskan pertanyaan penelitian, mengidentifikasi konsep-konsep dan merumuskannya ke dalam bentuk variabel-variabel, merumuskan hipotesis, dan menetapkan unit analisis.
Validitas dan Reliabilitas
Tahap-tahap pengukuran dalam penelitian kuantitatif melalui tiga tahap, yaitu konseptualisasi, identifikasi variabel, dan operasionalisasi konsep. Konseptualisasi merupakan usaha untuk mengembangkan dan memperjelas arti suatu konsep. Tahap ini dimulai dengan menjelaskan gambaran mendasar dari suatu konsep melalui kata-kata dan contoh, dan diakhiri dengan suatu definisi verbal yang akurat tentang suatu konsep.
Tahap identifikasi variabel, merupakan identifikasi wujud dari suatu konsep atau bergerak dari bahasa konsep ke bahasa variabel. Seperti telah Anda ketahui bahwa variabel adalah konsep yang memiliki variasi dalam nilai dan kategorinya. Sedangkan indikator adalah contoh konkrit dari suatu variabel dengan tingkat abstraksi yang lebih rendah dari variabel. Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,kerjakanlah latihan berikut!
Tahap operasionalisasi, merupakan tahap ketiga dari pengukuran dalam penelitian. Pada tahap ini peneliti menjelaskan secara rinci bagaimana unit analisis yang ada dimasukkan ke dalam nilai atau kategori yang telah ditetapkan. Untuk melakukan hal itu diperlukan adanya definisi operasional. Definisi operasional merupakan gambaran rinci tentang prosedur yang perlu dilakukan dalam memasukkan (menetapkan) unit analisis ke dalam kategori suatu variabel.
Alat ukur yang telah ditetapkan sebelum digunakan terlebih dahulu hares diuji. Pengujian instrumen penelitian dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas. Validitas adalah untuk melihat apakah definisi operasional telah benar-benar mengukur atau sesuai dengan definisi konseptual. Dengan kata lain, validitas berkenaan dengan tingkat kesesuaian antara definisi konseptual dan definisi operasional dari variabel. Terdapat beberapa jenis validitas, yaitu Face Validity, Content Validity, Criterion-Related validity.
Reliabilitas adalah pengujian alas ukur yang bertujuan untuk melihat stabilitas dan konsistensi dari suatu definisi operasional. Suatu alas ukur dikatakan reliabel jika kita selalu mendapatkan hasil yang tetap sama dari pengukuran gejala yang sama, meski dilakukan pads waktu yang berbeda-beds. Tiga jenis reliabilitas, yaitu stability reliability, representative reliability, equivalence reliability.
SKALA DAN INDEKS
Skala
Sistem alas ukur terdiri dari sistem nominal, ordinal, interval dan rasio. Alat ukur atau skala yang dimaksud di sini adalah skala dalam pengertian umum. Skala nominal memberikan identitas pada nilai dari variabel penelitian sehingga dapat membedakan nilai-nilai tersebut. Skala ordinal mempunyai fungsi untuk mengurutkan atau memberi jenjang. Skala interval mempunyai fungsi baik membedakan, mengurutkan maupun intervalisasi atau memberi selang yang dapat dipredeksi secara matematis besarnya sehingga menghitung dapat mudah dilakukan. Skala rasio merangkum ketiga fungsi tadi dan membuat nilai variabel dapat mempunyai perbandingan sate sama lain karena adanya kondisi pengukuran yang sama.
Indeks
Indeks dan skala berbeda dalam hal penentuan skor. Akumulasi skor untuk setiap pertanyaan adalah penentuan skor dalam indeks, sedangkan skala skor dihitung berdasarkan pola-pola atribut dari tiap nilai variabel. Dalam menyusun indeks, terdapat beberapa cara yang harus dilakukan, yaitu:
penyelesaian pertanyaan yang akan diajukan;
hubungan antar pertanyaan;
menentukan skor.
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!
Terdapat metode penghitungan yang diperkenalkan oleh Guttman, Likert, Thurstore, ketiganya adalah alat ukur gabungan untuk sebuah variabel. Masing-masing memiliki kekhususannya sendiri dan mempunyai alat ukur yang spesifik serta berbeda satu sama lain. Namun dapat dilihat bahwa ketiganya banyak digunakan para peneliti untuk mengukur sikap manusia.
POPULASI DAN SAMPEL
Pengertian Populasi dan Sampel
Dalam penelitian kuantitatif, penggunaan populasi dan sampel memegang peran yang penting. Bukan, saja kita dituntut untuk memahami dengan baik, apa yang dimaksud dengan populasi dan sampel, namun kita juga harus dapat menerapkannya dengan baik dan benar. Banyak hal yang harus dijadikan pertimbangan ketika kita akan melakukan proses penarikan sampel. Perlu tidaknya kita mengambil
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
sampel, juga merupakan satu hal yang perlu kita pertimbangkan. Demikian pula besar kecilnya sampel perlu kita pertimbangkan dengan benar. Segala pertimbangan tersebut dapat berakibat pada kebenaran ilmiah dari hasil laporan yang kita lakukan.
Dalam mempelajari populasi dan sampel, terdapat beberapa konsep yang harus kita pahami baik-baik, yaitu populasi target, populasi survei, sampling unit, sampling element, unit analisis dan unit observasi, yang semua konsep tersebut saling terkait. Dalam melakukan pertimbanganpertimbangan, maka sebaiknya pertimbangan yang sifatnya praktis, seperti pertimbangan akan masalah biaya, waktu dan tenaga, jangan sampai pertimbangan praktis tersebut menjadi bahan pertimbangan utama.
Teknik Penarikan Sampel
Ada dua cara teknik penarikan sampel, yaitu secara probabilita dan non probabilita. Untuk teknik yang probabilita terbagi menjadi random sederhana, sistematis, stratifikasi, serta cluster. Demikian pula untuk yang nonprobabilita terbagi ke dalam purposive, snowball, accidental, serta quota. Sebaiknya peneliti melakukan teknik yang probabilita, karena dengan demikian hasil penelitian bisa digeneralisasikan ke tingkat populasi.
RAGAM PENELITIAN KUANTITATIF
Survai dan Eksperimen
Istilah survei biasanya dirancukan dengan istilah observasi dalam pengertian sehari-hari. Pada hal kedua istilah tersebut mempunyai pengertian yang berbeda, walaupun keduanya merupakan kegiatan yang saling berhubungan.
Menurut kamus Webster, pengertian survei adalah suatu kondisi tertentu yang menghendaki kepastian informasi, terutama bagi orangorang yang bertanggung jawab atau yang tertarik. Tujuan dari survei adalah memaparkan data dari objek penelitian, dan menginterpretasikan dan menganalisisnya secara sistematis. Kebenaran informasi itu tergantung kepada metode yang digunakan dalam survei.
Ada beberapa tipe dalam survei, yaitu:
Survei yang lengkap, yaitu yang mencakup seluruh populasi atau elemen-elemen yang menjadi objek penelitian. Survei tipe ini disebut sensus.
Survei yang hanya menggunakan sebagian kecil dari populasi, atau hanya menggunakan sampel dari populasi. Jenis ini sering disebut sebagai sample survey method.
Eksperimen adalah usaha pengumpulan data sedemikian rupa, sehingga memungkinkan memperoleh kesimpulan yang jelas, terutama kebenaran suatu hipotesis yang menyangkut hubungan sebab-akibat. Di dalam melakukan eksperimen, peneliti harus menciptakan suatu situasi buatan atau kondisi yang dimanipulasi, untuk dapat memperoleh data yang diperlukan untuk pengukuran suatu gejala yang tepat. Penelitian eksperimen tidak hanya dilakukan di suatu ruangan yang tertutup, seperti ruang laboratorium, tetapi juga dapat dilakukan di lingkungan yang tidak dibuat dengan desain khusus. Namun kedua cara ini mempunyai kekuatan dan kelemahan masing-masing.
Metode Polling
Akhir-akhir ini, istilah polling semakin sering terdengar. Di media massa, seperti radio, televisi, koran, majalah, melakukan polling. Dengan berkembangnya teknologi informasi, polling juga dapat dilakukan melalui internet.
Kelihatannya pelaksanaan polling lebih simpel daripada survei atau jenis penelitian lainnya, namun jika tidak memperhatikan metode atau kode etik yang berlaku, maka akan dapat merugikan lembaga penyelenggara polling itu sendiri.
Polling sangat erat dengan kaitannya dengan sistem politik di suatu negara. Ada orang yang berpendapat bahwa polling erat kaitannya dengan demokrasi. Hal ini dikarenakan pendapat umum merupakan sumber legitimasi dalam pengambilan keputusan yang demokratis. Jadi jika akhir-akhir ini di Indonesia sering dilakukan polling oleh media massa maupun lembaga lain, dan hasil dari polling tersebut sangat berperan dalam pengambilan keputusan, maka dapat dikatakan negara kita semakin demokratis. Apa polling itu?
Menurut Eriyanto (1999), polling adalah suatu penelitian (survei) dengan menanyakan kepada masyarakat mengenai pendapat suatu isu/masalah tertentu. Secara metodologis, polling adalah suatu teknik untuk menyelidiki apa yang dipikirkan orang terhadap isu/masalah yang muncul. Jadi polling adalah metode untuk mengetahui pendapat umum (public opinion).
Pengertian tentang pendapat umum (public opinion) adalah sebagai apa yang dipikirkan, sebagai pandangan dan perasaan yang sedang berkembang di kalangan masyarakat tertentu mengenai setiap isu yang menarik perhatian rakyat.
Ada beberapa tahapan dalam polling, yaitu: penentuan topik, menentukan tujuan polling, menentukan populasi, menentukan metode pengambilan data yang akan digunakan clan menentukan teknik pengolahan data dan penyajian hasil (publikasi).
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pembuatan Koesioner
Terdapat beberapa langkah yang harus ditempuh dalam membuat kuesioner yaitu:
Menyusun pertanyaan
Dalam tahap ini harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
Kejelasan konsep atau variabel yang akan digunakan.
Standarisasi pertanyaan.
Objektivitas pertanyaan.
Relevansi unit pengamatan.
Isi pertanyaan
Isi pertanyaan berkaitan dengan jenis pertanyaan yang terdiri dari 4
jenis pertanyaan, yaitu tentang:
fakta;
opini;
informasi atau pengetahuan;
persepsi diri.
Terdapat 4 tipe kesalahan yang harus diperhatikan dalam menyusun pertanyaan, yaitu:
satu pertanyaan yang mengandung dua pertanyaan;
kata-kata tidak jelas atau kabur;
bahasa yang tidak sesuai kemampuan;
pertanyaan yang mengarahkan jawaban.
Bentuk dan urutan pertanyaan
Bentuk pertanyaan digolongkan dalam beberapa kategori, yaitu:
pertanyaan tertutup;
pertanyaan terbuka;
pertanyaan setengah terbuka.
Sedangkan urutan pertanyaan berkaitan dengan mengurutkan daftar pertanyaan agar diperoleh data yang cukup memadai.
Teknik Kuesioner
Teknik kuesioner dapat ditempuh dalam beberapa cars, yaitu:
Teknik mailed questionnaire
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!
Ini merupakan teknik pengumpulan data dengan cars mengirimkan kuesioner kepada responder ke rumah masing-masing
Teknik pembagian kuesioner secara langsung
Teknik ini ditempuh dengan cars menemui responder secara langsung dan kuesioner diisi sendiri oleh si responder
Teknik wawancara berstruktur
Teknik ini merupakan suatu wawancara didasarkan pada kuesioner, dimana pewawancara akan membacakan pertanyaan satu per satu kepada responder
PERSIAPAN DATA
Editing Data
Tahap editing data atau yang disebut juga tahap pemeriksaan data adalah proses peneliti memeriksa kembali data yang telah terkumpul untuk mengetahui apakah data yang terkumpul cukup baik dan dapat diolah dengan baik. Dalam editing data dibutuhkan perhatian terhadap lengkapnya pengisian, kejelasan tulisan, kejelasan makna jawaban, konsistensi antarjawaban, relevansi jawaban dan keseragaman kesatuan data.
Proses koding data adalah usaha penyederhanaan data penelitian. Proses ini di jalankan dengan membuat kode untuk masing-masing kategori jawaban. Keuntungan yang didapat adalah mempermudah dan mempercepat analisis serta mempermudah penyimpanan data yang ada.
Dalam koding data perlu diperhatikan sistem pengkodean berdasarkan jenis pertanyaan. Terdapat dua macam sistem pengkodean yang berbeda yaitu terhadap jawaban pertanyaan tertutup dan terhadap jawaban pertanyaan terbuka. Sistem lain yang lebih terperinci adalah berdasarkan jenis pertanyaan. Tahap selanjutnya adalah cleaning data. Pada tahap ini, suapaya data mudah dianalisis, data yang ada diringkas. Tentunya terdapat informasi yang hilang, namun usaha ini pada hakikatnya dilakukan untuk mengecek dan menghilangkan data-data yang tidak perlu atau dapat merusak pengolahan data.
Proses lainnya adalah recording data. Yang dimaksudkan di sini adalah proses perekaman atau pengkoleksian data dalam sebuah wahana yang dapat memaparkan hasil penelitian kita. Wahana, tersebut dapat berupa komputer atau wahana lainnya.
Kemudian proses pembentukan yang merupakan proses dengan mengkode data berdasarkan buku kode yang telah disusun. Data dimasukkan ke dalam lembar kode dengan kode angka yang sudah di tentukan.
Rencana Analisa Data
Rencana analisis data harus dibuat dalam penelitian, karena dengan proses ini dapat menuntun peneliti bagaimana data yang ada harus disusun agar mempunyai makna.
Rencana analisis data didasarkan pada kondisi yang telah dikumpulkan yang berarti dapat saja data yang diperoleh dari hasil penelitian dapat berbeda dengan apa yang telah direncanakan semula.
Ada beberapa kondisi data penelitian:
adanya keterbatasan dan peneliti sehingga rencana data yang seharusnya bisa digali ternyata tidak banyak dapat dilakukan.
Data yang didapat dilapangan tidak terbatas pada data yang sudah direncanakan.
Dari data yang direncanakan hanya beberapa bagian yang diperoleh di lapangan.
Terjadi ketidaksamaan antara data yang direncanakan dengan data yang diperoleh.
ANALISA DAN PENYAJIAN DATA
Penyajian Data
Setelah data sudah selesai diolah, maka tahap selanjutnya adalah menampilkan data tersebut dalam bentuk laporan. Dalam penyajian datanya, kita bisa menyajikan dalam dua cara, yaitu dengan menggunakan angka-angka yang dibuat dalam bentuk tabel frekuensi. Tabel frekuensi ini bisa menyajikan tabel univariat (satu variabel), tabel bivariat (untuk dua variabel), serta tabel multivariat (untuk lebih dari dua variabel). Tabel univariat digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi dari sebuah variabel.
Tabel bivariat digunakan untuk memberikan gambaran pola hubungan antar variabel. Sedangkan tabel multivariat digunakan untuk memberikan gambaran pola hubungan antar dua variabel yang dikontrol dengan variabel ketiga. Penyajian lain dengan cara menampilkan grafik. Ada banyak ragam grafik, yang masing-masing hanya bisa digunakan untuk variabel-variabel tertentu.
Analisa Data
Untuk melakukan interpretasi dan analisis data, maka pemahaman akan skala variabel menjadi penting, karena ada beberapa perhitungan statistik yang didasarkan pads skala variabel. Untuk univariat, baik disajikan melalui tabel frekuensi maupun melalui grafik, cars interpretasinya biasanya dilakukan dengan melihat persentasenya. Untuk tabel bivariat, bisa dilihat berdasar ada tidaknya hubungan, sifat hubungan, serta kekuatan hubungan. Untuk multivariat ada 5 tipe elaborasi yang dimungkinkan, yaitu spesifikasi, replikasi, interpretasi, eksplanasi, serta suppressor.
ANALISA PENELITIAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN
Etika Penelitian
Etika penelitian merupakan ketentuan yang mengatur tanggung jawab sosial, moral, dan akademik peneliti terhadap manusia dan masyarakat yang diteliti, masyarakat umum, disiplin ilmunya, rekan sebidang, pemesan, dan mahasiswa dengan menghormati hak, kepentingan, dan kepekaan mereka. Oleh karena itu, peneliti berkewajiban menghargai martabat dan kerahasiaan subjek penelitian dan memperhatikan kesejahteraan jasmani dan rohani orang yang diteliti. Dalam hal mengumumkan atau menerbitkan hasilnya, misalnya peneliti wajib menghormati hak para nara sumber untuk tidak disebutkan identitasnya, kecuali bila ada persetujuan yang jelas dari yang bersangkutan. Dengan demikian keamanan jasmani, dan kesehatan batin dari nara sumber tersebut dapat terlindungi dengan baik.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah peneliti berkewajiban menjelaskan maksud dan tujuan penelitiannya kepada para nara sumber. Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! Permohonan izin kepada pejabat yang berwenang di lokasi penelitian itu juga perlu, apalagi penelitian itu dilakukan di daerah bukan tempat kita bekerja/berdomisili. Hal itu untuk menjaga hubungan baik kita sebagai peneliti dengan para nara sumber itu. Menjalin hubungan baik itu harus dilakukan, sebab kemungkinan akan ada penelitian lanjutan, meski bukan kita yang melanjutkan penelitian serupa itu.
Penyusunan Laporan
Etika yang berlaku di dalam penulisan ilmiah adalah pertama, dilarang memanipulasi data, misalnya data yang diolah bukan data yang sebenarnya diperoleh dari lapangan, tetapi atas dasar perkiraan semata dari peneliti sendiri. Kedua, dilarang melakukan plagiarism, yakni mengakui tulisan ahli lain sebagai tulisan sendiri. Ketiga, dilarang menutupi kebenaran dengan sengaja, namun tidak berarti bahwa peneliti boleh, dilarang menyulitkan pembaca, artinya hal-hal yang ditulis dalam laporan itu harus mudah dipahami oleh pembaca. Kelima, peran serta setiap orang yang terlibat di dalam penelitian harus diberi angka kredit (penghargaan). Apabila penelitian itu dilakukan berdua, maka yang paling banyak menyumbang (pikiran, gagasan waktu, tenaga, dan sebagainya) sejak proposal hingga penulisan laporan itu, maka orang itu menjadi penulis utama, sedangkan yang menyumbang lebih sedikit sebagai penulis kedua. Keenam, berilah pula penghargaan kepada para ahli yang buah pikiran, gagasan, dan karya tulisannya dijadikan bahan rujukan. Ketujuh, berilah pula penghargaan kepada para informan, orang atau lembaga yang berjasa dalam penelitian yang Anda lakukan. Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! Kedelapan, jangan lupa mintalah pendapat kepada seorang penyunting agar laporan penelitian Anda laik dibaca. Perlu diingat bahwa tujuan penelitian adalah menjelaskan hasil temuan, yang berarti menjelaskan hal-hal yang belum diketahui orang. Oleh karena itu, dalam laporan penelitian penyajian tulisan dan bahasa yang digunakan harus memungkinkan orang mudah memahami maksud peneliti.
Pendekatan Penelitian adalah sepeangkat asumsi yang saling berkorelasi satu dengan yang lain mengenai fenomena alam semesta. Dan pada dasarnya ada 3 (tiga) pendekatan penelitian yang selama ini  digunakan dalam penelitian ilmiah yaitu Penelitian Kualitaitf, Penelitian Kuantitatif, dan Penelitian Trianggulasi yang merupakan penggabungan dari Penelitian Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif.

Dibawah ini akan saya uraikan sedikit mengenai Pendekatan Penelitian Kualitatif dan Pendekatan Penelitian Kuantitatif, dengan memahami hal ini maka saya rasa anda akan lebih mudah untuk mengerti dan memahami apa yang dimaksud dengan Pendekatan Penelitian Trianggulasi.

Penelitian kuantitatif dipandang sebagai sesuatu yang bersifat konfirmasi dan deduktif, sedangkan penelitian kualitatif bersifat eksploratoris dan induktif. Bersifat konfirmasi disebabkan karena metode penelitian kuantitatif ini bersifat menguji hipotesis dari suatu teori yang telah ada. Penelitian bersifat mengkonfirmasi antara teori dengan kenyataan yang ada dengan mendasarkan pada data ilmiah dalam bentuk angka atau numerik, sehingga Penelitian Kuantitatif diidentikkan dengan Penelitian numerik. Penarikan kesimpulan pada penelitian Kuantitatif bersifat deduktif yaitu menarik kesimpulan dari sesuatu yang bersifat umum ke sesuatu yang bersifat khusus. Hal ini berangkat dari teori-teori yang membangunnya.

Sedangkan Penelitian Kualitatif bersifat eksploratoris karena berusaha mengeksplorasi terhadap suatu permasalahan walaupun dengan sedikit informan. Cara yang paling praktis dilakukan adalah dengan melakukan in-depth interview maupun dengan proses Focus Group Discussion (FGD). Logika dalam penarikan kesimpulan penelitian kualitatif dilakukan dengan menggunakan logikan induktif yaitu berangkat dari hal-hal yang bersifat khusus untuk menuju ke hal-hal yang bersifat umum berdasarkan informasi-informasi yang membangunnya kemudian dikelaskan ke dalam suatu konsep.
Hamidi menjelaskan setidaknya terdapat 12 perbedaan pendekatan kualitatif dengan kualitatif seperti berikut ini:

1.    Dari segi perspektifnya penelitian kuantitatif lebih menggunakan pendekatan etik, dalam arti bahwa peneliti mengumpulkan data dengan menetapkan terlebih dahulu konsep sebagai variabel-variabel yang berhubungan yang berasal dari teori yang sudah ada yang dipilih oleh peneliti. Kemudian variabel   tersebut dicari dan ditetapkan indikator-indikatornya. Hanya dari indikator yang telah ditetapkan tersebut dibuat kuesioner, pilihan jawaban dan skor-skornya.
Sebaliknya penelitian kualitaif lebih menggunakan persepektif emik. Peneliti dalam hal ini mengumpulkan data berupa cerita rinci dari para informan dan diungkapkan apa adanya sesuai dengan bahasa dan pandangan informan.
2.    Dari segi konsep atau teori, penelitian kuantitatif bertolak dari konsep (variabel) yang terdapat dalam teori yang dipilih oleh peneliti kemudian dicari datanya, melalui kuesioner untuk pengukuran variabel-variabelnya.
Di sisi lain penelitian kualitatif berangkat dari penggalian data berupa pandangan responden dalam bentuk cerita rinci atau asli mereka, kemudian para responden bersama peneliti meberi penafsiran sehingga menciptakan konsep sebagai temuan. Secara sederhana penelitian kuantitatif berangkat dari konsep, teori atau menguji (retest) teori, sedangkan kualitatif mengembangkan ,menciptakan, menemukan konsep atau teori.
3.    Dari segi hipotesis, penelitian kuantitatif merumuskan hipotesis sejak awal,  yang berasal dari teori relevan yang telah dipilih, sedang penelitian kualitatif bisa menggunakan hipotesis dan bisa tanpa hipotesis. Jika ada maka hipotesis bisa ditemukan di tengah penggalian data, kemudian “dibuktikan” melalui pengumpulan data yang lebih mendalam lagi.
4.    Dari segi teknik pengumpulan data, penelitian kuantitatif mengutamakan penggunaan kuisioner, sedang penelitaian kualitatif mengutamakan penggunaan wawancara dan observasi.
5.    Dari segi permasalahan atau tujuan penelitian, penelitian kuantitatif menanyakan atau ingin mengetahui  tingkat pengaruh, keeretan korelasi atau asosiasi antar variabel, atau kadar satu variabel dengan cara pengukuran, sedangkan penelitian kualitatif  menanyakan atau ingin mengetahui tentang makna (berupa konsep) yang ada di balik cerita detail para responden dan latar sosial yang diteliti.
6.    Dari segi teknik memperoleh jumlah (size) responden (sample) pendekatan kuantitatif ukuran (besar, jumlah) sampelnya bersifat representatif (perwakilan) dan diperoleh dengan menggunakan rumus, persentase atau tabel-populasi-sampel serta telah ditentukan sebelum pengumpulan data.
Penelitian kualitatif jumlah respondennya diketahui ketika pengumpulan data mengalami kejenuhan. Pengumpulan datanya diawali dari mewawancarai informan-awal atau informan-kunci dan berhenti sampai pada responden yang kesekian sebagai sumber yang sudah tidak memberikan informasi baru lagi. Maksudnya berhenti sampai pada informan yang kesekian ketika informasinya sudah “tidak berkualitas lagi” melalui teknik bola salju (snow-ball), sebab informasi yang diberikan sama atau tidak bervariasi lagi dengan para informan sebelumnya. Jadi penelitian kualitatif jumlah responden atau informannya didasarkan pada suatu proses pencapaian  kualitas informasi.
7.    Dari segi alur pikir penarikan kesimpulan penelitian kuantitatif berproses secara deduktif, yakni dari penetapan variabel (konsep), kemudian pengumpulan data dan menyimpulkan. Di sisi lain, penelitian kualitatif berproses secara induktif, yakni prosesnya diawali dari upaya memperoleh data yang detail (riwayat hidup responden, life story, life sycle, berkenaan dengan topik atau masalah penelitian), tanpa evaluasi dan interpretasi, kemudian dikategori, diabstraksi serta dicari tema, konsep atau teori sebagai temuan.
8.    Dari bentuk sajian data, penelitian kuantitatif berupa angka atau tabel, sedang penelitian kualitatif datanya disajikan dalam bentuk cerita detail sesuai bahasa dan pandangan responden.
9.    Dari segi definisi operasional, penelitian kuantitatif menggunakannya, sedangkan penelitian kualitatif tidak perlu menggunakan, karena tidak akan mengukur variabel (definisi operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah variabel diukur). Jika penelitian kualitatif menggunakan definisi operasional, berarti penelitian telah menggunakan perspektif etik bukan emik lagi. Dengan menetapkan definisi operasional, berarti peneliti telah menetapkan jenis dan jumlah indikator, yang berarti telah membatasi subjek penelitian mengemukakan pendapat, pengalaman atau pandangan mereka.
10.              (Dari segi) analisis data penelitian kuantitatif dilakukan di akhir pengumpulan data dengan menggunakan perhitungan statistik, sedang penelitian kualitatif analisis datanya dilakukan sejak awal turun ke lokasi melakukan pengumpulan data, dengan cara “mengangsur atau menabung” informasi, mereduksi, mengelompokkan dan seterusnya sampai terakhir memberi interpretasi.
11.              Dari segi instrumen, penelitian kualitatif memiliki instrumen berupa peneliti itu sendiri. Karena peneliti sebagai manusia dapat beradaptasi dengan para responden dan aktivitas mereka. Yang demikian sangat diperlukan agar responden sebagai sumber data menjadi lebih terbuka dalam memberikan informasi. Di sisi lain, pendekatan kuantitatif instrumennya adalah angket atau kuesioner.
12.              Dari segi kesimpulan, penelitian kualitatif interpretasi data oleh peneliti melalui pengecekan dan kesepakatan dengan subjek penelitian, sebab merekalah yang yang lebih tepat untuk memberikan penjelasan terhadap data atau informasi yang telah diungkapkan. Peneliti memberikan penjelasan terhadap interpretasi yang dibuat, mengapa konsep tertentu dipilih. Bisa saja konsep tersebut merupakan istilah atau kata yang sering digunakan oleh para responden. Di sisi lain, penelitian kuantitatif “sepenuhnya” dilakukan oleh peneliti, berdasarkan hasil perhitungan atau analisis statistik.
  • Sukamdi. 2008. Materi Kuliah Metode Penelitian Administrasi. Yogyakarta: Magister Administrasi Publik UGM
Qualitative
Quantitative
1.      Humanistic
2.      Subjective
3.      Information: Suara, gambar, foto
4.      Information gathered personally
5.      Inquiry from the inside
6.      Inductive
7.      Idealistic
8.      Meaning and Understanding
9.      Specificity
10.  Ideographic
11.  Individuals
12.  Small Sample Sizes
13.  Concept and Categories
14.  Extrapolation
15.  Natural
16.  Micro
17.  Participant
18.  Self
1.      Scientific
2.      Objective
3.      Data angka
4.      Data gathered by prescription
5.      Inquiry from outside
6.      Deductive
7.      Realistic
8.      Explanation & Prediction
9.      Generality
10.  Nomothetic
11.  Population
12.  Large Sample Sizes
13.  Incidence and frequency
14.  Generalization
15.  Artificial
16.  Macro
17.  Subject/Object
18.  Society

No comments:

Post a Comment